Catatanku | Pondok Muslimah | Free Skin 




End oggix.com ShoutBox -->
Widget_logo



Kabarku dari Twitter



    Saturday, August 26, 2006


    Abu Hurairah r.a berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:

    Pertama, yang diputuskan di hari kiamat seorang mati syahid, maka dihadapkan dan ditanya babarapa nikmat Tuhan yang diakuinya, lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap nikmat itu?” Jawabnya: “Saya telah berjuang untukmu dehingga mati syahid.” Jawab Tuhan: “Dusta engkau, karena maksud engkau berjuang supaya dikenal sebagai pahlawan karena keberanianmu. Dan telah terkenal demikian.” Kemudian diperintahkan agar ia dicampakkan ke neraka.

    Kedua: seorang pelajar yang telah pandai membaca dan mengajar Ak-Qur’an, ketika itu dihadapkan kepada pengadilan Allah SWT dan ditanya tentang nikmat-nikmat karunia Allah SWT yang telah diakuinya lalu ditanya: “Apakah perbuatanmu terhadap itu semua?” Jawabannya: “Saya telah mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkan kepada orang lain. Itu semua saya lakukan sebagai bentuk pengabdianku terhadap-Mu.” Tuhan menjawab: “Engkau berdusta, karena engkau mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi seorang Qari terkenal. Kemudian pelajar itu diperintahkan Allah SWT unyuk ditempatkan di neraka.

    Ketiga: seorang hartawan yang memiliki harta benda banyak, dan ini telah diakuinya, ditanya: “Apakah yang talah engkau perbuat dengan harta bendamu yang banyak itu?” Jawabnya: “Harta benda yang saya miliki itu saya belanjakan sesuai dengan kehendak-Mu.” Jawab Tuhan: “Engkau berdusta, karena engkau membelanjakan hartamu itu bukan untuk memperoleh rida-Ku, tetapi agar engkau menjadi orang yang terkenal kedermawanannya. “Lalu, orang ini diperintahkan Allah untuk dilemparkan ke dalam api neraka.”

    (H.R. Muslim)
    astaghfitullaah.....
    kembali bersihkan niat dan hati......

    4 Komentar:

    Anonymous Anonymous berkata...

    AStagfirullah...Duuhh..yang paling sulit itu memang menata hati ya Ukh..:)

    Salam kenal

    Bunda Shafiya

    http://keluargazulkarnain.blogspot.com

    28 August, 2006 16:53  
    Blogger Za berkata...

    Iya Mbak... hadis itu kan yang membuat Abu Hurairah dan Muawiyah menangis tersedu sedu.
    Semoga dihindarkan dari yang membuat niat ini terkotori ya Mbak...

    30 August, 2006 17:03  
    Anonymous Anonymous berkata...

    assalamu'alaikum

    apa kabar kak, thanks lay out nya udah dirubah, tapi aku belum sempat ganti. Pesanku, jangan mudah bagi info pribadi dalam internet, apalagi no telp. bahaya banget..anyway salam manis selalu...

    31 August, 2006 08:26  
    Blogger Rini berkata...

    salam kenal buat bunda shafiya
    @zaa.. amin :)
    @maisara. insyaAllah, makasih ya sarannya :x jazakillah

    31 August, 2006 13:07  

    Post a Comment


    Friday, August 25, 2006


    Andaikan detik itu kan bergulir kembali
    Ku rindukan suasana basuh jiwaku
    Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu
    Tuk wujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati

    Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
    Ku terus berjanji tak kan khianati pintanya
    Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
    Kan ku buktikan ku mampu penuh maumu

    Teringat masa kecilku kau peluk dan kau manja
    Indahnya saat itu buatku melambung
    Disisimu terngiang hangat napas segar harum tubuhmu
    Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

    Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu
    Patuhi perintahmu jauhkan godaan
    Yang mungkin ku lakukan dalam waktu ku beranjak dewasa
    Jangan sampai membuatku terbelenggu jatuh dan terinjak

    -ada band : terbaik untukmu -

    1 Komentar:

    Blogger Vina berkata...

    Waah, Mbak. Aku jg sk bgt sm lagu ada band yg ini.. Kl dgr di sini jd inget my babeh.. Hikss..

    25 August, 2006 19:13  

    Post a Comment


    Saturday, August 12, 2006

    Tantangan !!

    Sudahkah berkata jujur hari ini?
    Sudahkan menginggalkan kedustaan hari ini?
    Walau sekedar dalam candaan?

    ***

    Yuk kita simak dan pahami obrolan Abdullah bin Umar bin Ibnul Ash r.a. dengan Rasulullah saw melalui sebuah Hadist yang diriwayatkan Ibnu Maajah dengan sanad yang sahih,

    Abudllah : Kami bertanya kepadamu wahai Nabiyallah, siapakah orang yang paling baik?
    Rasulullah saw : Orang yang memiliki hati yang terpuji dan lisan yang jujur.
    Abudllah : Kami telah mengerti lisan yang jujur, apakah hati yang terpuji itu?
    Rasulullah saw : Yaitu hati yang takwa dan suci yang di dalamnya tak ada dosa, tak ada dusta, dan tak ada hasut.
    Abudllah : Kami bertanya lagi wahai Rasulullah, siapakah yang berada pada sentuhan halus hati yang terpuji itu?
    Rasulullah saw : Yaitu orang yang membenci dunia dan mencintai akhirat.
    Abudllah : Mengenai hal ini, tak dikenal pada kami selain Nafi' budak Rasulullah, maka siapakah orang yang berada pada sentuhan halus hati yang terpuji itu?
    Rasulullah saw : Yaitu orang mukmin yang berakhlak baik.
    Abudllah : Nah, yang seperti ini ada pada kami.

    Buat yang berhasil menjaga lisannya, Allah SWT telah berjanji memberikan 'hadiah' yang menjadi impian kita semua. Oh ya, hadiah (balasan) ini tentu saja teruntuk mereka yang beriman pada-Nya.
    "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar." (al-Ahzab:70-71)
    "Kalian harus jujur karena jujur akan menunjukkan (jalan) kebaikan; dan kebaikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. Dan seseorang yang senantiasa jujur dan memang ia bermaksud jujur, sehingga ia dituliskan di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur (shiddiq)." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)
    "Berilah aku dari kalian jaminan denga enam perkara, niscaya aku akan menjamin kalian dengan surga:
    jujurlah kalian jika berbicara; sempurnakanlah janji oleh kalian jika berjanji; tunaikanlah amanah jika kalian diberi amanah; jagalah kemaluan; pejamkanlah penglihatan; dan tahanlah tangan kalian (dari meminta-minta)." (HP Ahmad, Ibnu Abid Dunya, Ibnu Hibban, al-Haakim, dan al-Baihaqi)
    Lalu, ingat apa yang diperoleh mereka yang dusta dan ingkar terhadap Allah.
    "Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang shiddiqin dan orang-orang yang menjadi saksi di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka." (al-Hadiid:19)

    "Kalian harus jujur karena jujur itu akan menunjukkan (jalan) kebaikan, dan kebaikan akan menunjukkan (jalan) ke surga. Dan seseorang yang senantiasa jujur dan ia bersungguh-sungguh untuk senantiasa jujur, maka ia akan dituliskan di sisi Allah sebagai orang yang jujur sekali (shiddiq). Dan hati-hatilah kamu dengan berbohong, karena berbohong itu menunjukkan (jalan) kepada perbuiatan jahat, dan sesungguhnya perbuatan jahat itu menunjukkan (jalan) ke neraka. Dan seseorang yang selalu bohong dan ia bersungguh-sungguh untuk senantiasa berbohong sehingga di sisi Allah ia akan dicatat sebagai orang yang berbohong." (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Tirmidzi)
    Allah juga telah menyeru pada kita untuk memilih pergaulan dengan kalangan yang beriman dan berkata benar. Tidak munafik keimanannya pada Allah dan tidak munafik terhadap apa yang ia katakan dan apa yang ada dia dalam hatinya.
    "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar." (at-Taubah:119)
    ***

    Jadi, mari kita meraih cinta yang tertinggi, cinta Allah. Dengan cara selalu berkata, berniat benar. Semua hanya karena Allah SWT semata. Moga-moga berhasil, semoga kita termasuk orang yang benar dan lurus. Amiin.

    Sebuah tantangan untuk hari ini, besok, lusa, dan seterusnya.

    Read More

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Friday, August 04, 2006

    "Lelaki, Buaya Darat ..."

    Beberapa waktu lalu, aku berjalan melewati sebuah gang. Aku melihat seorang ibu muda sedang bermain dengan anaknya yang masih kecil. Anaknya itu, kira-kira 2 tahunan umurnya. Seneng melihat mereka bercanda. Dari kejauhan masih terdengar suara tawa mereka. Kemudian si ibu bernyanyi, "lelaki... buaya darat." Sebuah lagu yang sedang tenar saat ini. Selanjutnya tak kudengar suara mereka. Tiba-tiba, si ibu nyelutuk, "loh, mana busyetnya. Kok diem aja?"

    Kaget aku mendengarnya. Memang, kalimat lanjutan dari lagu itu adalah "busyet, aku tertipu lagi." Tapi, apa si ibu tidak sadar apa yang sedang diajarkannya pada anaknya secara tak langsung? Sebuah fenomena yang mengiris hati.

    Ibu, bunda, umi, mama, omak, emak, dll adalah sosok yang menjadi panutan bagi anaknya. Sejak anak dilahirkan, anak mengenal orang tua terutama ibu. Ia akan memperhatikan segala tindakan orang tua dan kemudian menirunya. Semua akan terekam dalam memorinya yang masih fresh.

    Jadi, bagaimana perkembangan jiwa si anak jika dari kecil si ibu tidak bisa mengajarkan pada anaknya apa yang patut diucapkan dan apa yang tak patut diucapkan. Si anak tidak akan tau kata-kata yang tak baik. Begitu ia memasuki dunia yang sebenarnya, bergabung dengan masyarakat dan berinteraksi di dalamnya. Si anak tak akan kuat menolak segala pengaruh negatif di dalam masyarakat. Bahkan, ada yang telah didik dengan baik oleh orang tua masih bisa terjerumus ke pergaulan tak baik. Lalu bagaimana yang tak dididik dengan baik di rumah?

    Kembali ke rumah sebagai madrasah utama bagi anak. Orang tua harus punya waktu yang cukup untuk menjadi guru, panutan bagi anak-anak. Tak bisa anak sekedar disekolahkan di sekolah mahal dan favorit serta memberinya les / kursus tambahan. Semua itu hanya mengajarkan pada anak tentang 'how to think' (berpikir secara teoritis) sedangkan 'how to be' (mempraktekkannya langsung) diajarkan di sekolah kehidupan, dimana orang tua, keluarga, dan lingkunganlah yang membentuknya.
    Belajar mengandung dua bagian pengertian, yaitu:

    1. Learning How to Think
    Ini merupakan jenis belajar yang dialami teman-teman di sekolah. Learning how to think berarti belajar berpikir secara teoritis. Misalnya, belajar shalat. Hal yang pertama dilakukan adalah belajar shalat secara teorits. Mempelajari hukumnya, gerakannya, bacaannya, dll.

    2. Learning How to Be
    Ini merupakan jenis belajar penerapannya, prakteknya di keseharian. Lanjutan dari contoh belajar shalat di atas. Setelah kita mempelajari shalat secara teoritis, tentu saja ilmu ini harus dipraktekkan. Sia-sia hanya mempelajarinya secara teoritis. Ilmu-ilmu tentang shalat yang baik harus dapat dipraktekkan langsung. Praktek langsung inilah, secara konstan dan berkesinambungan, merupakan learning how to be. Hasil akhirnya adalah, kita berhasil melaksanakan shalat yang benar dan khusuk.
    Memang, aku masih belum memasuki dunia ini tapi bolehlah aku belajar tentang ini semua. Semoga aku termasuk ibu yang tidak durhaka pada anak, nantinya. Amiin.

    6 Komentar:

    Anonymous Anonymous berkata...

    betul Kak, terus terang aku nggak suka lagu ini.Yang nyayi mau untungnya aja, tanpa peduli efek samping pada org yg denger.Apalagi seorang Ibu, yang.. kok ya suka dg lagu kayak gini, trus malah ngajarin anaknya. Jadi nanti anaknya diajar tuk berpikir bhw semua 'lelaki' buaya darat. padahal nggak begitu.

    04 August, 2006 13:21  
    Anonymous Anonymous berkata...

    mang iya sih rin.. pengaruh negatif dari dunia luar itu kuat banget, aku aja sering terkaget2 denger anakku nyanyiin lagu yg gak bener gitu, tapi sesudah ditegur akhirnya sekarang dia kalo mau nyanyi nanya dulu, ma.. lagu yang ini boleh gak untuk anak2..? duhh.. lutuna anakku :D

    04 August, 2006 13:37  
    Blogger pippip berkata...

    @maisara
    setuju
    gak semua laki2
    buaya darat... :D

    btw
    thanx infonya
    ttg learning how
    to thinx dan
    learning how to be

    04 August, 2006 14:11  
    Blogger Mama Zaza berkata...

    aduhh.... iya nih, lagu ini bikin rusak, termasuk si zaza, masih segede emprit aja udah bisa bilang "tet" aka busyet... huaaaaa.... inilah dilema ibu karir, hiks!

    04 August, 2006 16:01  
    Blogger Rini berkata...

    ada juga sebuah sekolah mengubah lirik beberapa lagu yang sedang trend menjadi lirik berbau Islam. Cara yang cukup bagus kan....

    @maisara. emang, lagu2 seperti itu yang menjual
    @fitri.. hmm, senengnya si Muthi pinter gitu ^_^
    @pippip, aku dah pernah loh bahas tentang belajar ini, dulu. Di sini nih http://riniaisyah.blogspot.com/2005/11/belajar-apa-hari-ini.html
    @mamanya zaza. iya nih mbak. mesti tambah kerja keras :(

    05 August, 2006 13:29  
    Anonymous Anonymous berkata...

    wah masak lagu 'bd' itu sekarang masuk malaysia...wuahh maluuu aku...

    06 August, 2006 14:03  

    Post a Comment


    Perilaku Seindah Az-Zahrah


    Free Islamic Blogger Skin



     

    Free Web Counter
    ^semua hak guna rini @ 2007^