Rumah Islami
Dalam buku berjudul, "Menyelamatkan Kota-kota Islam (Islamic Cities and Convservation)" karya Jim Antoniou mengajak pembaca untuk menggembara dan menelusuri ke kota-kota kuno Islam yang membentang dari Barat hingga ke Timur.
Ia menyatakan bahwa keluarga Islam terdiri dari keluarga batih (extended) dan bukan model keluarga nukleus seperti lazimnya keluarga Barat. Bentuk rumah dan keluarga batih Islam berupa sebuah halaman yang di dalamnya terdapat kamar dengan pintu-pintu yang menghadap ke halaman yang merupakan inti dari suatu kehidupan keluarga. Konsekuensi dari sistem batih ini adalah pola kehidupan sosial penghuninya mempengaruhi kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok secara terpisah. Suatu kegiatan kelompok memerlukan suatu ruangan khusus bagi laki-laki dan tamu. Kelompok lain memerlukan ruangan yang dikhususkan bagi wanita dan kegiatan kehidupan keluarga.
Namun, setelah pengaruh metodologi perencanaan kota yang berasal dari pihak asing (barat), model keluarga seperti itu menahan pembangunan di sebuah lingkungan perkotaan yang modern. Bahkan, motodolgi perencanaan kotapun sebenarnya tidak cocok dengan karakter penghuni kota Islami, misalnya dalam hal sistem kepemilikan tanah, konsep-konsep dan rancang bangun rumah dan peruntukkan yang tidak sesuai dengan sifat penduduk kota yang tradisional.
0 Komentar:
Post a Comment