Catatanku | Pondok Muslimah | Free Skin 




End oggix.com ShoutBox -->
Widget_logo



Kabarku dari Twitter



    Thursday, September 29, 2005

    kisah hari ini

    Sedih
    Melo
    Sendu
    Biru
    ...
    Sedih

    Taman Berbunga

    Oh bunga,
    biarkan saja mereka dengan keinginannya
    teruslah mekar berseri
    membawa keharuman
    menebar keindahan

    Oh bunga,
    ingatlah Dia,
    Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang
    ikhlaskan menjalankan roda kehidupan
    sesuai kehendak-Nya

    ------------------------------------------

    Gersang ...

    Terpaku menatap
    cakrawala
    berkabut merah

    Manusia ...
    Tidakkah rasakan
    basah titik air
    di tumpuanmu

    ... menarilah
    ikuti irama angin
    taburkan damai hati
    dan tunas hijau
    di padang tandus
    ...
    hingga burung-burung bernyanyi
    indah di tamanmu

    Sebuah puisi yang pernah diberikan seorang teman untukku. Sampai saat ini masih saja kusimpan dan kubaca, kupahami isinya, ternyata dia benar-benar mengenal siapa aku padahal kita baru saling mengenal ^_^

    Ukhti Neni dan Dina, kangen sekali dengan kalian. Syukur pada-Mu ya Allah telah mengenalkanku pada mereka di suatu sudut desa. Hmm, liburan yang menyenangkan. Aku sayang kalian karena Allah, semoga Allah selalu melindungi kita semua.
    Amin.

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Friday, September 16, 2005

    Kedewasaan


    "Rin, kedewasaan tak terukur oleh waktu."
    Aku masih ingat kalimat itu pernah diucap Ien. Belakangan ini, aku kembali teringat arti dan makna kedewasaan. Seseorang dengan usia yang lebih tua bukan berarti memiliki tingkat kematangan emosi dan tindakan yang tinggi pula.

    Ada yang pernah berkata kalau kematangan dan kedewasaan seseorang terbentuk dari pola asuh dan lingkungan tempat ia tumbuh. Pola asuh yang tepat membentuknya menjadi seseorang yang yang dewasa dalam menyikapi segala hal yang terjadi.

    Salah satu bentuk dari kedewasaan adalah adanya keinginan untuk bisa saling mengerti, memahami dan menghargai satu dengan lainnya, saling menerima kekurangan masing-masing dan mencoba untuk saling menyesuaikan diri pada lingkungan masing- masing.

    Hmm...

    Bentuk lain kedewasaan, mau mengakui kekalahan (??). Ini merupakan bentuk usaha menguasai diri sendiri. Maraniss berpendapat : Be proud and unbending in defeat, yet humble and gentle in victory. Maksudnya : Banggalah ketika kalah dan rendah hatilah ketika Anda menang.

    Masih banyak lagi bentuk kedewasaan-kedewasaan. Kedewasaan tidak dapat didapat dengan mambaca buku atau bersekolah setinggi-tingginya. Bersekolah hanya mengajarkan kita pada sesuatu (learning how to think) bukan mengajarkan kita untuk menjadi (learning how to be). Kedewasaan hanya diajarkan di Universitas Pengalaman dan Kesulitan. ^_^

    Jadi, jangan pernah bosan untuk terus belajar. Belajar dari pengalaman-pengalaman masalah dan kesulitan yang pernah dialami. Bersemangat !!

    "Hendaknya kita mengukur ilmu bukan dari tumpukan buku yang kita habiskan. Bukan dari tumpukan naskah yang kita hasilkan. Bukan juga dari penatnya mulut dalam diskusi tak putus yang kita jalani. Tapi dari amal yang keluar dari setiap desah napas kita".(Ibnul Qayyim Al Jauziyyah).

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Wednesday, September 14, 2005

    Renungan Buat Istri

    Prolog: walau rini lom nikah tapi yang seperti ini kudu harus dipahami biar nantinya bisa diamalkan. Insya Allah ^_^

    kecantikan seindah bungaWahai sang Istri ....

    Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.?

    Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju serta mengecup pipinya.?!!

    Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!

    Mungkin tidak akan menyulitkanmu, jika anda berkata kepada suami : "Alhamdulillah atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku".

    Berdandanlah untuk suamimu -harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda berdandan itu, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan- pakailah parfum, dan bermake up-lah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.

    Jauhi dan jauhilah bermuka asam dan cemberut.

    Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan merusak dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.

    Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.

    Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut, sehingga menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan mengira hal-hal yang jelek terhadap dirimu.

    Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap saat.

    Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta kesedihan yang menimpanya.

    Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.

    Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu dapat mengusir syeitan.

    Hilangkanlah dari rumahmu gambar-gambar, alat-alat musik dan alat-alat yang bisa merusak agama.

    Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk melakukan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan jangan anda menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.

    Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh kaum muslimin. Berdoalah kepada Allah, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman:"Dan Rabbmu berkata : serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu" (Al-Ghafir : 60).

    Diambil dari kitab " Fiqh pergaulan suami istri " oleh Syeikh Mushtofa Al Adawi.

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Monday, September 05, 2005

    Hingga Saat Bersama


    Sparkling Love Heart kuakui
    diriku kini tak mampu hindari
    duka yang mendera

    namun kekuatan cinta di dalam diri
    membuatku terus mencarimu
    cintaku

    walau seribu duka di pelupuk mata
    kukan terus mencarimu
    hingga kau ada di sini

    Kalau boleh
    kusertakan diri
    selalu kuterbawa senang
    melayang

    kalau boleh
    kubuang semua duka
    dan datang padamu

    ijinkan aku
    tuk terus mencarimu
    hingga kau ada di sini
    bersamaku

    tuk tersenyum padaku
    tuk bercerita padaku
    tentang indahnya dunia
    bila bersamaku
    tentang artiku bagimu

    ijinkan aku
    tuk membuatmu bahagia
    ijinkan aku
    tuk mengisi hatimu,
    harimu
    dengan cintaku
    ijinkan aku
    bersandar padamu
    dengan cintamu

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Thursday, September 01, 2005

    Kabar duka dari ukhti Aisha Chuang


    Innalillahi wa inna ilahi roji'un.
    Hari ini aku mendapat kabar duka dari seseorang teman diskusi tentang Pacaran Islami. Perjalanan diskusi kita sejak tahun 2002 terasa penuh semangat keislaman yang dalam. Walau kita tetap kukuh dengan pendapat masing-masing tapi kita tetap menjaga tali persaudaraan Islami.

    Berita ini aku dapat dari sms akhi Hendra. Setelah aku cek myQ dan milisnya, ternyata wafatnya dikarenakan sakit komplikasi sewaktu persalinan. Alhamdulillah, anaknya dalam keadaan sehat walafiat dan semoga menjadi anak yang soleh/solehah. Akhirnya, akupun menulis di milis itu, tulisan pertamaku dan mungkin terakhirku. Dan tulisan itu tidak dibaca oleh Ais. Ternyata, tulisan pertamaku di milisnya berupa kalimat perpisahan.

    Selamat jalan ukhti Aisha Chuang. Semoga ukhti diterima disisi Allah SWT.... amin

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Perilaku Seindah Az-Zahrah


    Free Islamic Blogger Skin



     

    Free Web Counter
    ^semua hak guna rini @ 2007^