Menjual Fantasi
Beberapa hari yang lalu, aku membeli sebuah barang dan diberi bungkusan selembar koran lokal Medan. Koran ini memang dikela rada-rada ...., gitu deh. Iseng-iseng, kubaca isinya. Selembar koran itu memuat bermacam-macam artikel. Ada cerita mistis, seram, kisah artis, iklan berbaris hingga iklan telpon esek-esek. Entah apa istilahnya, akupun lupa.
Iklan esek-esek itu memuat gambar wanita yang sangat menggoda dan tulisan yang juga ga kalah menggoda serta nakal. Jumlahnya? Banyak pula !!
Astagfirullah...
Sedih rasanya, kenapa mata ini melihat dan membaca yang seperti itu. Kenapa di negara kita yang mayoritas Islam ini ada yang seperti ini?
Oh wanita, selalu saja menjadi 'komuditas'. Coba kalau para pria semuanya mau bertanggung jawab. Susah juga mencari siapa yang salah. Jika ditilik dari hukum ekonomi, ada barang karena ada permintaan, nah ....
Zaman memang sudah semakin edan. Makin banyak godaan syetan, di kanan-kiri, depan-belakang. Kalau takhati-hati bisa tergelincir. Dan juga, akan semakin berat dan penuh tantangan untuk [nantinya] membesarkan anak-anak generasi penerus barisan Rasulullah SAW.
Semoga mereka yang membaca uneg-unegku ini bukan golongan yan gpernah menelpon layanan wanita penjual fantasi ini.
Berdo'a dulu ah .. ..
"Rabbanaa laa tizigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa"
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami."
Amin ya Rabbal 'Alamin
1 Komentar:
yang gitu dah makin banyak sekarang. Kata bang napi, "waspadalah! waspadalah!"
Post a Comment