RUU APP (Rancangan Undang Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi)
Berita hari ini: 87% dari 701 masukan ke DPR dukung RUU APP. Petisi Online
"Hai manusia anak cucu Adam. Sesungguhnya Allah telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu, untuk keindahan. Tetapi pakaian taqwa itulah yang paling baik. Semua itu adalah tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat (berpikir)." (QS. al-A'raf: 26)
"Rin, calon suamiku lebih muda usianya 2 tahun dariku." Pernyataan gitu engga cuma sekali kudengar. Sudah banyak wanita yang memiliki suami berusia lebih muda darinya. Cuma nih, banyak juga orang beranggapan menikah dengan pria yang usianya lebih muda, justru menimbulkan banyak masalah. Benarkah?
Ada kekhawatiran memang, ketika seorang wanita mendapatkan suami yang lebih muda, pada saat usianya semakin senja, keadaan fisiknya mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya usia. Suami dikhawatirkan akan berpaling kepada wanita yang relatif lebih muda dan lebih menarik. Waduuuh, gitu ya? Hmmm....
Kekhawatiran seperti itu sebenarnya ga perlu ada. Menurut pakarnya gitu. Apabila kita telah mempunyai dasar pemikiran yang benar, komitmen yang kuat dan rasa percaya terhadap pasangan, juga hati yang ikhlas dan ridha atas apapun yang akan terjadi nantinya merupakan perjalanan dari apa yang Allah tetapkan. Suami menyeleweng, itu kan bukan hanya dilakukan oleh suami yang istrinya lebih tua. Semua tergantung pada bagaimana ia memandang arti sebuah pernikahan. Kembali pada masalah akidah dan keimanannya, juga pada corak pribadi masing-masing (suami dan istri). Bagaimana cara mereka mengolah masalah yang kira-kira akan muncul dan bagaimana mengatasinya.
Ada yang berpendapat, suami lebih muda punya kelebihan dalam memimpin keluarga, lebih bersemangat dalam mencari nafkah dan mencari ilmu. Wallahu A'lam.Di lain pihak, ada juga yang meragukan sifat kedewasaan dan kearifan sang suami muda ini sebagai kepala keluarga. Jangan-jangan,nanti justru istri yang harus mengayomi suami.
Kali ini, masalah dari segi prikologis yang diungkit. Padahal nih, kedewasaan tidak dapat dikaitkan dengan usia seseorang. Ada kekhawatiran kedewasaan suami tidak bisa mengimbangi kedewasaan istri. Menurut Dr. Ahmad Lutfi Fathullah, MA kematangan mental seseorang untuk menikah sangat dipengaruhi oleh pola asuh dan pendidikan yang diterapkan dalam keluarga. Dampak psikologis yang umum terjadi pada pasangan seperti ini adalah istri yang memiliki rasa cemburu yang lebih besar dibanding pasangan lainnya. kekhawatiran dan anggapan kalau sang suami mulai menganggapnya tua dan mulai melirik wanita yang lebih muda. Pada suami, umumnya memaksakan dirinya untuk bisa tampli lebih dewasa dibanding sang istri. Wallahu A'lam. Namun, sekali lagi, menurut pakarnya, hal ini bukan masalah besar. Keputusan tetap di tangan pasangan yang bersangkutan. Sejauh mana mereka mengenal pasangan untuk bisa membuat kesepakatan demi mewujudkan keluarga yang samara.
Masalah lain adalah masih adanya anggapan miring dalam masyarakat terhadap pernikahan seperti ini. Hal seperti ini bisa mempengaruhi niat pasangan untuk menikah. Kemantapan hati adalah solusinya. Jika kemantapan hati sudah ada, umumnya apapun kata orang tidak akan berpengaruh besar. Sesuatu hal yang baik atau buruk tidak diukur oleh enggapan orang lain, suara mayoritas manusia, melainkan apa yang baik bagi manusia menurut keimanan yang benar. Pendapat sinis orang-orang tidak usah ditanggapi.
Setelah dibahas dari berbagai segi, pernikahan seperti ini dapat berjalan dengan baik, masalah yang dihadapai dapat diselesaikan dengna baik. Kita juga tau bagaimana pernikahan Rasulullah SAW dengan Bunda Khadijah (ra). Landasan hubungan yang kuat jauh-jauh hari sebelumnya harus dibangun. Dari sejak awal, cobalah untuk seling mengerti dan memahami sudaut pandang masing-masing. Sekali lagi, kalau sudah merasa cocok, siap dengan segala resiko, ya jalani saja. Kebahagiaan suatu pernikahan tidak melulu ditentukan oleh masalah perbedaan usia. wallahu A'lam.
[Sumber: sumber utama Majalah Nabila dan beberapa sumber tambahan lainnya termasuk Abi Dzaki myQ] --When I fall in love it will be forever. InsyaAllah--
Klo saya perhatikan..ikhwan lebih cepat matang dibanding akhwat. Juga lebih cepat tua (hehehe). Suami temenku lebih muda 6th dari istrinya. Tp setelah menikah...gak kelihatan klo usia mereka beda lumayan jauh :)
@nana, ditunggu deh kabar selanjutnya. Kirim via email aja ya.
@hanum. Iya memang nih, pria ada yang cepat matang. Tapi, kalau para ortu yang ngeliat, katanya tetep aja kliatan kalau si istri lebih tua dari suami... Hmmm, mata kita aja yang kurang jeli kayaknya.
@yang di atas, gimana mau cerita kalau identitasnya ga dikasi tau. Misterius gitu
Btw, napa maakin banyak yang pake rahasia-rahasiaan identitas gini ya?
Alhamdulillah, istri saya tiga tahun lebih tua. Saya pikir, seorang ikhwan harus siap bertanggung jawab thd da'wah yang telah digulirkan, termasuk menikahi akhwat yang sudah cukup lama dalam "daftar tunggu" karena menjaga 'iffah-nya dengan tetap menjaga adab pencarian jodoh, yang peluangnya tidak seluas orang2 lain yang tidak tersentuh da'wah. Allaahu a'lam. Salam kenal.
Satu lagi kabar baik dari temanku. Teman maya yang sudah kukenal sejak tahun 2001. Belum pernah bertemu tapi tali silaturahim kami masih cukup kuat. Pasangan ini, Lyla dan Irkham, pada tanggal 17 Maret 2006 lalu telah dikarunia seorang putri yang sehat dan cantik.
Azzah Dzakiyyah Rahmania adalah nama yang diberikan orang tuanya padanya. Semoga menjadi anak yang sehat, pintar, hingga nantinya menjadi seorang muslimah shalihah dan berguna bagi orang banyak.
"Semoga Allah memberikan keberkahan untuk dirimu dan atas (karunia) yang diberikan kepadamu. Semoga engkau mensyukuri Yang Maha Pemberi hingga sang anak menjadi dewasa dan menjadi anak yang berbakti."
Moga suatu saat Azzah bisa bertemu dengan Tante Ninie-nya ^_^ Amin ya Rabbal 'Alamin.
2 Komentar:
Anonymous berkata...
Tahniah buat teman rini. Rini, sebetulnya saya mencari kenalan di Medan. Jika cik rini tidak keberatan, bisa cik rini e-mail saya? siti-rahayu.mohd-amin@db.com?
Salam kenal buat Siti. Hmmm, di sini banyak juga loh mahasiswi dari Malaysia, kelihatan dari pakaiannya yang berbeza itu ^_^ Emailnya udah dikirim, bales ya ....
Baru saja aku dapat. SubhanAllah, memang rencana Allah tidak terduga. Setelah menemukan kegagalan di awal bulan ini, ternyata saat ini dia mendapat sebuah berkah yang tak ternilai. Dua minggu lagi dia akan menikah setelah menjalani ta'aruf yang cukup singkat, yaitu 2 minggu. Alhamdulillaah, aku sangat bahagia mendengar kabar baik ini. Bahagianya juga bahagiaku. Semoga berbahagia wahai sobatku, tiada lagi air mata di pipimu.... "Baarakallaahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khoir...."
Yang rame di atas ini siapa ya? Amin atas doa'anya ^_^ Oh ya, temenku ini bukan myQers. Doakan ya supaya pernikahan temenku ini lancar2... makasi atas doanya.
Siapa sih nama temennya Ukh? Jgn2 teman saya juga ^_^. Bbrp sahabat di IMB juga akan melangsungkan pernikahan bulan ini dan bulan depan. Seneng deh tiap baca berita ada yg mau walimah :)
semoga ukh rini cepat menikah dan punya momongan ya... gimana taarufnya? sudah sampai proses mana? atau masih mencari right person... :) moga2 tahun ini ya ukh rini nikahnya..
kok jadi ngebahas aku ya? Aku masih nunggu jemputan sang pangeran, mungkin aja dia kesasar. Atau masih asik main... hehehhe... Btw, dia lagi ngapain ya sekarang? ^_^
ntar nikahnya dimana nih? di medan atau jakarta? kl di medan kyknya aku gak bs dtg deh... jauh booo... ongkosnya mahal... tp kl di jakarta insya Allah dateng deh... ntar dimasukin ke myq kan? sekalian foto2nya yah...
Lagi iseng nyoba jadi tim dubber percakapan antara kucing-kucing sejagat ^_^
Coklat : Eh, eh, liat deh. Itukan kucing yang baru pindah kemaren. Iiiih, centil banget pake kalung begitu. Di sini kan udah ga trend lagi yang gituan.
Tatam = Mana? Oh itu. Keren juga ya.
Coklat : Apaan? Masa yang gitu dibilang keren ...???
Manjha' : Wah, kalian lagi ngapain di sana? Lagi nyeritain aku ya? Waaaa....., ntar kubilangin sama Bokapku..... Curaaaang....
Nangis deh si Manjha'.
Berandal : Ada apa nih? Siapa yang berani-berani buat nangis kakakku?
Ayo sini kalau berani.
Setelah mengetahui penyebab nangis kakak tersayangnya, Manjha', Berandal langsung menyerang Coklat.
Hakdiiiiish .......
Pertarungan yang seru dan cukup membuat keributan.
Perkelahian antara Berandal dan Coklat menjadi perhatian kucing-kucing lain. Namun rata-rata mereka hanya memperhatikan secara diam-diam, takut menjadi sasaran penyerangan Berandal dan keluarganya yang memang terkenal 'ganas'.
Adiq : Kak, kayaknya yang dimaksud centil itu kita...?
Qaqa' : Iya, sepertinya begitu. Tapi, cuekin aja lah. Lihat mereka jadi bertengkar. Tenang aja Diq. (Padahal dalam hati degdegan juga.)
Anaq : Bunda, lihat mereka bertengkar lagi.
Bunda : Itulah akibatnya kalau suka bikin ulah, termasuk menggosip, dan berperasangka buruk pada kucing lain. Jangan contoh mereka ya... dan jangan bergaul terlalu dekat dengan mereka. Bisa membuat pengaruh yang buruk pada dirimu. Anaq sayang, jadilah kamu kucing yang baik.
Anaq : InsyaAllah, Bunda.
Akibat dari suka menggosip, berperasangka buruk terhadap orang (eh kucing) lain, dan selalu usil ingin mengetahui masalah orang (eh kucing) lain. Jangan campuri urusan orang (aduh, kucing kok maksudnya) lain selagi dia tidak ingin kita terlibat di dalamnya. Ati-ati, nanti dicakar n digigit ^_^
Katanya nih, benci dan cinta tipis sekali. Seseorang yang membenci sesuatu pada suatu saat akan mengahadapi perubahan menjadi mencintainya. Kenapa bisa begitu ya? Aku pernah membenci sesuatu, anti. Bukan sesuatu yang besar, hal yang kecil. Aku membenci warna merah muda (pink)... dan saat ini, aku malah jadi pinky lover ^_^ Amazing, ya?
Ketika kita memilih untuk tidak menyukai sesuatu, membenci sesuatu, ternyata kita memilih untuk menutup mata dan hati terhadap sesuatu itu. Kita tidak mau tau apa-apa tentangnya. Yang terpikir oleh kita hanya, "Aku tak suka", "Aku tak perduli". Sehingga banyak hal-hal yang tidak kita ketahui tentangnya. Dan, hingga pada suatu saat, saat membenci itu sudah memuncak, saat itulah kita mulai melihat sesuatu itu dari sudut pandang yang berbeda, dengan hati yang bersih. Ternyata, kita menemukan sesuatu yang selama ini tidak kita perhatikan. Sesuatu yang selama ini luput dari perhatian kita karena ketidakpedulian. Mualailah muncul kagum, "Oh, ternyata begitu...." Rasa kagum bisa muncul menjadi simpatik, dan cinta.
Kebalikannya, saat kita benar-benar menyukai dan mencintai sesuatu. Saat itu, kita memilih untuk mengagumi, menganggap bahwa hal yang dicintai itu adalah segalanya. Bisa dikatakan tak tidak bercacat. Bila saatnya cacat itu terkuak, noda itu muncul, seketika kagum itu buyar. Terluka, tentunya. Luka yang tak diobati akan memunculkan rasa benci yang mendalam. Yah, sesuatu di dunia ini kan tak ada yang sempurna.
“Cinta itu bunga, bunga yang tumbuh mekar dalam taman hati kita. Taman itu adalah kebenaran. Apa yang dengan kuat menumbuhkan, mengembangkan dan memekarkan bunga itu adalah air dan matahari. Air dan matahari adalah kebaikan. Air memberinya kesejukan dan ketenangan, tapi matahari memberinya gelora kehidupan. Cinta, dengan begitu merupakan dinamika yang bergulir secara sadar di atas latar wadah perasaan kita.”(M. Anis Matta)
Hari Perempuan Sedunia jatuh pada tanggal 8 Maret. Apa yang sudah terjadi pada kaum wanita terutama di Indoneisa saat ini? Coba ditilik dari berita aktual yang ditulis di koran lokal dan tabloid lokal hari ini dan kemarin:
Diskusi RUU pornografi antara Alianasi Sumut Bersatu dengan DPRD "Mentok".
Pengakuan hak azazi perempuan Indonesia anti klimaks.
FDR (Front Persatuan Rakyat) tolak RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi.
Sekolah bisa gratis jika hutan diselamatkan.
Aktivis perempuan demo istana.
Perempuan Aceh unjuk rasa.
Sosialisasi pemberdayaan perempuan di lokasi pengungsian (Langsa).
Pencegahan sejak dini bahaya narkoba mulai dari keluarga.
Sumbar tolak keras ATM Kondom.
Dua korban perdagangan wanita di Malaysia tiba di Tanah Air
Praktek trafficking berkembang karena belum ada MoU.
Tanjung Balai pintu masuk trafficking di Indonesia.
Peran perempuan dalam rekonstruksi masih kecil (Aceh).
Menko Kesra : Pravelensi gizi buruk telah turun.
Tersangka pembunuh ibu rumah tangga di Lima Puluh dibekuk di Tarutung.
Mayat wanita ditemukan di perladangan nenas Simpang Selayang.
Eksekutif wanita bukan wanita biasa.
Inilah mobil buat wanita eksekutif.
Formal work wear.
Di Venezuela, Presiden Venezuela (hugo Chavez) mengumumkan bahwa pekerjaan perempuan di rumah tangga seperti memasak dan lain-lain akan dibayar sebesar 80 persen dari UMR Venezuela.
Nyam nyam nyam... Aku suka sekali Bagelen buatan Kartika Sari, Bandung. Aku suka yang rasa keju. Satu bungkus bisa kumakan sendiri tuh. Hihihihi, kecil-kecil doyan makan juga ^_^
Sebenarnya, akhir minggu ini ada kesempatan tuk beli langsung bagelen di Bandung. Tapi, karena sesuatu hal, maka rencananya batal. Syukurnya, sejak dibukanya hypermart di Medan, udah bisa beli bagelen Kartika Sari di Medan. Ga perlu jauh-jauh belinya. Harganya juga ga beda.
Di Bandung juga pengen ketemu teman-teman, myQers, n KSC terutama Teh Ela yang tahun lalu ga sempat ketemuan. Ririn udah ngajakin tuk ikut acara di Bandung tapi saat itu sih udah waktunya aku tuk terbang balik ke Medan. Belum waktunya ketemuan ma mereka. Kapan ya?
kapan ya ke bandung ^_^. Kata 'mmmmmmm..........' artinya mau ngiripm bagelen ke sini :P :P rumahnya deket ma teh ela toh, tapi kosan teh ela jauh dari sini :D:D
Tepatnya, hari Jumat, 5 Maret 1993. Merupakan hari yang sangat istimewa bagiku. Saat itu aku masih duduk dikelas 1 SMA. Perjalanan menuju hari istimewa ini agak lama walau prosesnya lumayan tiba-tiba dan ekspres. Alhamdulilah, Allah telah memberikan petunjuk-Nya padaku dan semoga aku termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertaqwa. Amin.
Perjalanannya diawali dengan perkenalan dengan seorang teman sekelas, saat sama-sama baru masuk SMA.
Teman : Aisyah... Aku : Kok Aisyah? Teman : Namanya Aisyah kan? Aku : Iya benar, tapi, kok manggilnya Aisyah? Teman : Kupanggil Aisyah aja ya? Kan bagus namanya, istri Rasulullah.
Sejak percakapan itulah, kuikhlaskan diriku dipanggil Aisyah olehnya dan beberapa teman lainnya. Alhamdulillah wa syukurillah, Allah telah mengenalkanku padanya. Yang terpenting dari sekedar panggilan Aisyah adalah, aku mulai mencari tau siapa sebenarnya Aisyah (ra) itu. Mulailah perjalananku mencari jalan yang lurus menurut Allah SWT. Banyak hal baru yang kuketahui. Nama 'A'isyah mengandung makna yang hidup, yang makmur. Hal lain yang kuketahui adalah kewajiban menutup aurat, menggunakan jilbab dan kerudung.
Jilbab = berasal dari Bahasa Arab, artinya pakaian lapang, dapat menutup aurat wanita, kecuali muka dan dua telapak tangan. Kerudung = tudung/ kerudung yang menutupi kepala, leher sampai dada wanita.
Sewaktu SMP, seorang teman baik (almarhummah) pernah mengajakku tuk memakai jilbab. Aku menanggapinya dengan dingin. Saat itu aku masih menganggap jilbab sebagai sesuatu yang kampungan. Tapi, aku ga terus terang mengatakan itu padanya. Ajakan baik seorang teman gak boleh ditanggapi dengan negatif, malah harus dijadikan motivasi.
Setelah mempelajari banyak hal, perlahan-lahan cara pandangku terhadap jilbab mulai berubah. Lambat laun aku mulai suka melihat perempuan yang memakai jilbab. Terlihat begitu menyejukkan. Jilbab dan kerudung bukan lagi sesuatu yang kampungan.
"Hai manusia anak cucu Adam. Sesungguhnya Allah telah menurunkan pakaian untuk menutupi auratmu (berjilbab), untuk keindahan. Tetapi pakaian taqwa itulah yang paling baik. Semua itu adalah tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat (berpikir)." (QS. al-A'raf: 26)
Kata wajib dalam menutup aurat merupakan kata kunci yang tak bisa ditawar. Suka tidak suka, mau tidak mau, kita harus melaksanakannya. Seseorang pernah berpendapat, "Menutup aurat itu wajib, terlepas dari jahat atau baiknya dia." Kalimat itu selalu terngiang-ngiang di telingaku. Hingga sampai pada bulan Ramadhan di tahun 1993. Hari pertama sekolah setelah pelaksanaan Pesantren Kilat, beberapa teman memakai kerudung. Secara tiba-tiba, terbersit keinginan untuk memakai kerudung, mengikuti aturan yang telah diberikan Allah pada hamba-Nya. Aku begitu iri melihat mereka yang telah berkerudung. Dua temanku, Melda dan Aida ternyata memiliki keinginan yang sama. Mereka berdua berjanji tuk mulai berkerudung esok harinya. Ingin rasanya aku ikut berjanji. Tapi, aku tak sanggup berjanji karena aku ga punya persiapan. Aku ga punya jilbab putih. Kemeja lengan panjang dan rok panjang, aku juga tak punya. Lalu, bagaimana mungkin aku berani ikut-ikutan berjanji?
Namun, memang jalannya Allah tidak kita sangka-sangka. Malamnya, aku utarakan niatku tuk berkurudung pada Mamaku (love you Mom). SubhanAllah, Mama merespon positif niatku itu. Esok paginya (aku masuk sekolah siang hari),kami berbelanja keperluanku, jilbab putih, kemeja lengan panjang, dan kaus kaki panjang. Untuk rok panjang, ga ada stok yang tersedia. Rok panjang harus dipesan terlebih dahulu.
Siang itu juga aku sudah mantap untuk memulai babak baru hidupku, menutup aurat (berpakaian) sesuai dengan ketentuan-Nya. Walau aku tahu, cara berpakaianku juga masih jauh dari sempurna. Semua melalui proses yang memang tak cepat. Sejak saat hari itu hingga sekarang, belum pernah aku berniat tuk membuka kerudungku walau di awal aku tamat kuliah, aku menemukan beberapa diskriminasi terhadap kaum jilbaber sepertiku dalam mencari pekerjaan. Mudah-mudahan aku tetap istiqomah.
0 Komentar:
Post a Comment