Benci dan Suka (Cinta)
Ketika kita memilih untuk tidak menyukai sesuatu, membenci sesuatu, ternyata kita memilih untuk menutup mata dan hati terhadap sesuatu itu. Kita tidak mau tau apa-apa tentangnya. Yang terpikir oleh kita hanya, "Aku tak suka", "Aku tak perduli". Sehingga banyak hal-hal yang tidak kita ketahui tentangnya. Dan, hingga pada suatu saat, saat membenci itu sudah memuncak, saat itulah kita mulai melihat sesuatu itu dari sudut pandang yang berbeda, dengan hati yang bersih. Ternyata, kita menemukan sesuatu yang selama ini tidak kita perhatikan. Sesuatu yang selama ini luput dari perhatian kita karena ketidakpedulian. Mualailah muncul kagum, "Oh, ternyata begitu...." Rasa kagum bisa muncul menjadi simpatik, dan cinta.
Kebalikannya, saat kita benar-benar menyukai dan mencintai sesuatu. Saat itu, kita memilih untuk mengagumi, menganggap bahwa hal yang dicintai itu adalah segalanya. Bisa dikatakan tak tidak bercacat. Bila saatnya cacat itu terkuak, noda itu muncul, seketika kagum itu buyar. Terluka, tentunya. Luka yang tak diobati akan memunculkan rasa benci yang mendalam. Yah, sesuatu di dunia ini kan tak ada yang sempurna.
Begitukah?
0 Komentar:
Post a Comment