Catatanku | Pondok Muslimah | Free Skin 




End oggix.com ShoutBox -->
Widget_logo



Kabarku dari Twitter



    Wednesday, September 13, 2006

    Baca Koran hari ini, ada yang menarik.

    Iklim Usaha Tidak Kondusif : Industri Nasional Terancam Beralih Jadi Pedagang.

    Sekarang aja, bangsa ini udah menjadi kaum pedagang. Kalau mendagangkan produk dalam negeri, itu bagus. Tapi, ini kan memperdagangkan barang impor, baik yang memang udah diakui mutunya hingga barang mutu rendah. Termasuk waralaba dan frenchise dari luar negeri.
    "Saya khawatir ke depan kita akan menjadi PT Trading Indonesia karena banyak industri akan beralih menjadi importir karena iklim yang tidak kondusif," kata Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), Achmad Wijaya.
    Selain tidak kondusif, masyarakat Indonesia umumnya punya kebiasaan yang aneh, suka barang dari luar negeri. Bisa dimengerti karena umumnya barang-barang dari luar ini mutunya lebih baik walau harganya lebih mahal. Beberapa masyarakat masih membeli beberapa produk dalam negeri karena lebih murah. Namun sejak masuknya barang-barang dari cina yang harganya lebih murah dari barang produk dalam negeri, banyak masyarakat beralih membeli barang-barang Cina ini. Industri dalam negeri semakin terjepit.

    Menurut koran yang kubaca, ada beberapa faktor mengapa kecendrungan ini terjadi:
    1. Pasokan gas dalam negeri tidak stabil.
    2. Penyelundupan, baik "underinvoice" maupun "transhipment" terutama dari produk Cina untuk menghindari bea masuk (BM) 20 sampai 30 persen.
    3. Masalah buruh dan upah minimal regional (UMR)
    4. Pungutan liar.
    5. Kebijakan pemerintah yang tidak jelas. Seperti pada Standar Nasional Indonesia (SNI) besi beton, menyebabkan banyak produk semen murah masuk ke indonesia tapi tidak jelas kualitasnya (tidak memenuhi SNI).
    6. Daya beli masyarakat yang lemah sehingga lebih memilih produk impor berharga murah wlaau kualitasnya tidak jelas.
    7. Biaya energi yang tinggi. Biaya listrik di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia.
    8. Suku bunga pinjaman yang tinggi.
    Untuk bangsa besar seperti Indoensia ini, bila hanya ditopang perdagangan saja tidak akan dapat memenuhi lapangan kerja yang cukup. Industrilah yang menyerap tenaga kerja banyak.

    Berapa banyak ya brand Indonesia yang menjadi incaran orang-orang di luar negeri? Hmmmm.... Beberapa waktu lalu, Pak Presiden mencanangkan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan (lupa berapa tahun), Indoensia harus mampu memiliki sedikitnya 20 design terkenal di dunia. Mampu ga siiiiiiih ???? ^_^

    0 Komentar:


    Perilaku Seindah Az-Zahrah


    Free Islamic Blogger Skin



     

    Free Web Counter
    ^semua hak guna rini @ 2007^