Catatanku | Pondok Muslimah | Free Skin 




End oggix.com ShoutBox -->
Widget_logo



Kabarku dari Twitter



    Saturday, August 11, 2007

    Tentang Menuntut Ilmu

    Tholibul 'Ilm, gitu bahasa 'Arabnya. Pembahasan tentang pentingnya menuntut ilmu sudah berkali-kali diberikan oleh para ustadz dan ustadzah. Ini menunjukkan menuntut ilmu bukanlah perkara yang sepele.

    Dalam hal beramal, yang pertama adalah adanya ilmu. Beramal tanpa ilmu bisa kebablasan. Gimana ga kebablasan jika kita tidak tau apakah amalan itu termasuk ibadah atau bid'ah, hanya karangan manusia jaman sekarang saja. Niatnya mau mendapat pahala, eh malah dapat dosa. Agar ga salah kaprah begitu, harusnya yang dilakukan adalah banyak-banyak menuntut ilmu. Hingga menjadi jelas atas hitam dan putih, mana haram, mana halal, mana yang dilarang, dan mana yang wajib.

    Cuma nih, setelah ilmu didapat kadang pelaksanaannya amburadul. Sebelum berilmu, tak tau kalau itu adalah dosa. Setelah berilmu tau bahwa itu dosa, tetap juga dikerjakan. Naudzubillah min dzalik. Hawa napsu yang gede. Neraka emang dikelilingi oleh hawa napsu sedangkan surga tidak.

    Kalau sudah gitu, ada pendapat yang mengatakan, "bukankah lebih baik ilmu itu tidak sampai pada kita?" Dengan kata lain, ga perlulah berepot-repot menuntut ilmu, toh ilmu yang didapat ga dilaksanakan. Nah lho. Apalagi, ada keringanan bagi si bodoh itu di hadapan Allah. Jika kita tak tau bahwa itu dosa, kita mendapat keringanan dari Allah. Bukankah berarti lebih baik tak berilmu dari pada berilmu? Eits, tapi syarat menjadi golongan 'bodoh' ada loh, salah satunya adalah karena kondisi yang tidak memungkinkan tuk mendapatkan ilmu.

    Mm..., apakah termasuk dalam kondisi itu? Kayaknya, untuk zaman teknologi gini, jarang yang merasa terisolasi, kecuali mereka yang tinggal di lingkungan kafir. Tapi, ingat juga, dimana ada kemauan, di situ ada jalan, Insya Allah. Mengenai kemauan dan kemampuan menuntut ilmu, hal ini juga akan dipertanyakan oleh Allah pada kita. Sudah semaksimal gimana perjuangan kita tuk menuntut ilmu. Jadi nih, ga ada alasan lagi deh tuk berdalih, ilmu ga sampai. Yang ada nih, emang ga niat mau menuntut ilmu.

    Lalu nih, ada lagi manfaat ilmu. Jika ilmu telah didapat, mengetahui mana yang perbuatan dosa. Setelah dijauhi dengan semaksimal mungkin, di saat futur, tergelincir melakukan dosa. Kita masih dapat memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Pemberi Ampunan. (semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita.) Lalu bagaimana dengan yang tak perduli dengan ilmu? Dia tetap tak tau bahwa yang dikerjakannya adakah salah. Karena ga tau makanya ia tak memohon ampunan pada Allah Ta'ala. Bayangin aja, seumur hidup ga pernah mohon ampunan. Ih, apa ga serem tuh? Jadi, mo pilih mana?

    Ih, semogalah aku selalu istiqomah di jalan Allah.

    0 Komentar:

    Post a Comment


    Perilaku Seindah Az-Zahrah


    Free Islamic Blogger Skin



     

    Free Web Counter
    ^semua hak guna rini @ 2007^